Aku ini anak perempuannya Tuhan

Aku adalah anak perempuannya Tuhan.
Ya, Bapaku adalah Raja di atas segala raja di dunia. Seluruh dunia ini milik Bapaku. Jadi jelas, aku adalah seorang Puteri Raja. Aku dijaga para malaikat. Segala kebutuhanku selalu dicukupi. Aku tidak pernah berkekurangan.

Aku adalah anak perempuannya Tuhan.
Ya, Bapaku adalah Pencipta. Bumi ini Dia yang buat. Apapun dapat Ia buat, termasuk masa depanku yang indah. Pasti Ia akan membuat yang terbaik untuk aku, karena aku kan anak-Nya. Jadi aku tidak perlu takut akan masa depan.

Aku ini memang anak perempuannya Tuhan.
Bapaku berkuasa sekali. Dia bisa menenangkan badai. Jadi, perkara mudah bagiNya jika hanya untuk menenteramkan hatiku.

Meskipun Bapaku hebat, berkuasa, dan sangat kaya, pekerjaannya banyak, tapi Bapaku selalu punya waktu untuk mendengar keluh kesahku. Ia sangat ingin selalu dekat denganku, sampai-sampai Ia dapat merasakan sakit dan sedih yang kurasakan. 

Tapi meskipun Ia berkuasa, Ia adalah Bapa yang baik. Ia mengajarkan aku untuk tidak menuntut balas dendam ketika aku disakiti. Walaupun dengan kuasaNya yang besar, Bapaku itu mampu membalaskan rasa sakit itu kepada orang yang menyakiti anak perempuan-Nya ini, tapi Ia memilih mengajarkan aku apa itu pengampunan. 

Walaupun Ia juga sakit ketika melihat anak-Nya disakiti, Ia bersabar terhadap orang yang menyakiti anak-Nya. Itu mengajarkanku kesabaran, untuk menanti keadilan Tuhan. Sebenarnya Ia lebih sakit daripada rasa sakit yang aku rasakan. Ia harus melihat aku sakit. 

Tapi Bapaku adalah Bapa yang bijak. Ia membiarkan aku merasakan sakitnya jatuh, supaya aku tidak lagi mau melakukan kesalahan dan jauh-jauh dari-Nya. Ia bisa saja melindungi aku dari segala rasa sakit, kekecewaan, dan masalah, tapi Ia tidak lakukan itu semua. Ia mau aku bertumbuh supaya aku jadi perempuan dewasa yang tidak cengeng. Ia mau karakterku terbentuk jadi karakter yang murni.

Meskipun Ia berkuasa, Ia tidak pernah memaksaku untuk menurut keinginan-Nya. Bahkan Ia tidak pernah memaksaku untuk menghormatiNya, atau mencintaiNya. Hanya saja, aku memang tidak akan bahagia kalau tidak menuruti Bapa, karena jalan-Nya adalah yang terbaik. Ia kan tahu segalanya. Ia tahu yang terbaik untukku. Makanya, aku ingin memilih yang Bapaku restui.

Aku ini anak perempuannya Tuhan.
Orang boleh saja tidak peduli betapa berharganya aku di mata Bapaku. Orang boleh saja menganggap aku rendah, atau memperlakukanku sesukanya. Mungkin itu karena mereka belum kenal siapa Bapaku. Bapaku akan menghakimi dunia dengan adil. Berhati-hatilah memperlakukan aku. Aku ini puteri Raja segala raja. 

Meskipun sekarang aku belum seperti Bapaku, tapi suatu saat, kalau aku terus bertahan dan bertumbuh, kamu akan melihat aku sangat mirip dengan Bapaku. Kamu bisa melihat Bapa melalui aku, Kamu akan tahu bahwa aku benar-benar anak-Nya karena tingkah lakuku dan tutur kataku mirip denganNya. Karena aku tidak mau mempermalukan orangtuaku lagi dengan kesalahanku. Dan kalau aku lulus, suatu hari nanti aku akan pulang ke rumah Bapaku. Duduk di pangkuanNya dengan senyum kemenangan. 

Aku ini anak perempuannya Tuhan. 
Kamu pun anakNya. Kita beruntung ya? 

Comments

Popular posts from this blog

Everywhere I Go

Warm Fuzzies

Kebaikan dan kebaikan