Posts

Showing posts from December, 2013

Mutiara #2 : Pakaian orang Kristen yang seharusnya

Kebebasan berpakaian yang di publikasikan dari majalah, tivi dan iklan-iklan disekeliling kita membuat kita lupa bagaimana cara berpakaian seharusnya. >>Ternyata, pakaian yang kita pakai tidak boleh untuk menonjolkan diri, menaikkan harga diri dan kesombongan 1Ti_2:9   Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, >> Ternyata perempuan dianggap tidak sopan dan TELANJANG jika belahan DADA dan PAHAnya terlihat Yes 47:2   Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai! Yes 47:3   Biarlah auratmu tersingkap dan aibmu kelihatan ! Aku akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorangpun, [Buka kerudung : menyingkapkan dada. Singkapkan paha : bagian kaki di atas dengkul terlihat. Jika dada dan paha terlihat,

Mutiara #1: Kekudusan

Mutiara pertama yang aku dapatkan adalah tentang Bait Suci (Sanctuary) dan kekudusan. Tanpa mengerti Sanctuary, aku ga akan tau seberapa penting menjaga kekudusan tubuhku.        1Kor 6:19    Atau tidak tahukah kamu, bahwa  tubuhmu adalah bait Roh Kudus  yang diam di          dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Tuhan, --dan bahwa kamu bukan milik              kamu sendiri? >> Ternyata, kalau kita gak kudus, Tuhan ga bisa hadir dalam pikiran kita. >> Ternyata kalau kita cacat 0,1% pun, kita ga bisa melihat Tuhan (masuk surga) Ibr_12:14   Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan , sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. >> Ternyata makanan kita juga mempengaruhi kekudusan kita [Imamat 11 --> tentang makanan yang haram dan halal, bahasa KJVnya, clean and unclean. Kalau kita makan yang unclean, kita menjadi najis. Unclean : tidak bersih, tidak menyehatkan] >> Ternyata pakaian kita juga

Mutiara (Pendahuluan)

Gak kerasa, udah dua tahun di Bandung, banyak banget yang aku dapetin di sini. Inget cerita Abraham yang disuruh Tuhan keluar dari kampong halamannya, dan pergi ke negeri yang dia gak pernah tau sama sekali? Mirip banget kayak yang aku rasain. Di Bandung aku ga punya saudara deket, aku bener-bener blank soal Bandung. Tapi sekarang, aku punya banyak keluarga baru disini. Keluarga baruku terbentuk dari kelompok pendalaman Alkitab yang awalnya iseng-iseng penasaran sekarang jadi niat banget ngikutinnya. Nama kelompoknya KPA Berea. Aku bisa dibilang anak bungsu disitu, kebanyakan di KPA ini adalah kakak-kakak yang sudah kerja. Kita setiap kamis-minggu suka ngumpul, belajar Alkitab bareng-bareng. Dan aku ngerasa dapet banyaaaaaak banget pelajaran bagus. Sanking berharganya pelajaran itu, rasanya kayak abis dikasih mutiara. Ngomong-ngomong soal mutiara, di Alkitab juga ditulis : Mat 13:45   Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang ind

vegetarian?

Vegetarian tidak menyelamatkan. Tapi vegetarian berhubungan dengan keselamatan. Vegetarian bukan paksaan. Tapi soal penurutan. Vegetarian tidak menjamin kesehatan. Vegetarian berfokus pada pembentukan karakter. Vegetarian bukan soal diet ketat menjaga berat badan. Vegetarian adalah soal melatih tubuh agar tidak kalah terhadap hawa nafsu. Vegetarian tidak membuat menjadikan anda suci. Vegetarian hanya tidak memasukkan yg “tidak bersih” kedalam tubuh anda. Vegetarian bukan hanya soal tidak makan daging. Vegetarian soal seluruh pola hidup. Vegetarian yang benar tidak melemahkan tubuh. Vegetarian yang benar harus kembali kepada  NEWSTART : Nutrition – Exercise – Water – Sun – Temperance – Air – Rest – Trust in Divine Power.

pertandingan

Aku tersesat dalam rimba pikiran. Mencari jalan keluar dari labirin yang sesak. Teriakanku terbawa angin yang merayuku untuk mundur. Aku tak bisa. Aku berenang di samudera tak bertepi. Terhanyut dalam pusaran emosi. Terhanyut dan membawaku semakin jauh dari keberadaan. Membawaku pada pangkuan sang Sepi. Sekelebat takut membuat tengkukku merinding. Namun disisi lain memicuku menjadi lebih garang lagi. Aku mencoba mendahului sesuatu yang belum datang. Masa depan. Aku berlomba dengan hari esok. Aku berburu dengan pikiranku. Menembus kabut firasat. Membungkam kemungkinan yang apatis. Aku yang berkuasa. Aku ingin menang. Biar lebam terpental waktu, biar perih tersayat malu, aku tetap berdiri pada kaki ini. Meski tak sanggup melawan kenyataan yang berhianat, yang penting aku tak bergeming. Tiada satupun yang dapat membuatku jatuh tertunduk dan menyudahi pertandingan ini. Aku ingin menang.