Posts

Showing posts from December, 2012

Orang-orang Terbaik Untukku

Image
Mereka adalah orang-orang terbaik yang Tuhan tempatkan di sisiku, menemani aku selama aku bertumbuh. Mereka berbagi tawa bersamaku. Mereka memegang tanganku ketika aku goyah dan tidak sanggup berdiri. Saat itu papaku sedang sakit kanker dan kecil harapan untuk menang melawan penyakitnya. Aku tidak tahu harus menangis pada siapa. Kenapa? Karena aku terlalu malu untuk menangis.  Tapi kemudian gadis itu datang dan menawarkan bahunya. Ia hanya tersenyum, merangkul, dan mengusap-usap bahuku, tak sepatah katapun ia ucapkan tapi semua bebanku terasa jauh lebih ringan. Mungkin dia yang paling mengerti perasaanku saat itu karena mamanya juga pernah menderita kanker.  Dia adalah sahabatku, Nadine. Ketika akhirnya papaku meninggal dunia, aku tidak tahu harus bagaimana. Lalu datanglah gadis yang satu ini, menularkan kekuatan kepadaku. Harusnya dia saat itu pergi ke kampus, tapi begitu tahu papaku meninggal, dia segera berbelok ke rumah sakit tempat papaku berada, yang notabene ber

GUE vs WAKTU

Kalau ngomongin tentang waktu, waktu adalah sesuatu yang ga pernah bersahabat sama orang kayak gw. Gw orang yang ingin mengulang waktu, gw kadang ga sabar menunggu waktu, dan sering kali ingin memperlambat waktu. Kali ini gw bener-bener kapok. Perlu saya jelaskan latar belakang sifat saya, saya ini orang yang sangat moody . Apa yang akan gw kerjakan harus tergantung mood . Dari kecil gw menganut prinsip ini karena gw ngerasa tiap gw mood, hasil yang gw kerjain pasti bagus. Kalo ga mood, dipaksa segimana juga Cuma buang-buang tenaga, hasilnya ga akan bagus, malah bikin kesel. Emak gw udah berbusa mulutnya untuk nasihatin gw supaya ga nurutin mood, itu bener2 ga disiplin, dan orang yang ga bisa ngatur waktu katanya ga akan sukses. Tapi udah berbusa gitu juga emak gw tetep ga sukses ngubah prinsip hidup gw yang satu ini. Sampai akhirnya, gw kuliah di jurusan desain komunikasi visual (sebenernya gw malu nyebut jurusan gw, liat dong template blog gw garing gini) gw masih moo

Sendirian?

Aku berjalan sendirian menapaki jalan yang terselubung kabut. Jalan ini begitu sepi, tetapi aku menikmatinya.  Sangat. Aku melihat di sepanjang sisi-sisi parit, siput-siput bercengkrama. Mereka berkoloni. Mereka tidak sendiri, dan tampak bahagia. Aku mendengar suara kodok yang mencoba menyelaraskan suara. Bersahut-sahutan. Mungkin mereka sedang latihan menyanyi, nyanyian sukacita menyambut musim hujan. Jelas mereka tidak sendirian, dan mereka bahagia. Aku mendengar suara burung-burung yang berceloteh. Mengoceh dengan berisiknya. Mungkin mereka sedang bergosip. Mereka pun tidak sendirian. Aku tiba di kamarku. Aku sendirian. Tapi aku juga bahagia. Sendiri memang sepi. Ya, aku kesepian. Tapi entah mengapa aku sangat menikmatinya. Tidak ada yang kutakuti.  Dan aku merasakan kedamaian.  Dan aku bahagia. 

Nalarku vs Batinku

Nalarku : “kenapa harus berpisah? Aku tidak habis pikir. Memang pasangan seperti apa yang kau inginkan?” Batinku : “Aku mencari seseorang yang setia.” Nalarku : “Dia setia. Sangat setia.” Batinku : “Aku mencari seseorang yang sabar   terhadapku.” Nalarku : “Dia sabar. Dan sangat pengertian.” Batinku : “Aku mencari seseorang yang bertanggung jawab.” Nalarku : “Kalau kau beri kesempatan padanya, mungkin dia bisa buktikan itu?” Batinku : “Aku mencari seseorang yang beriman.” Nalarku : “Dia beriman. sepertinya semua ada padanya. Kenapa kamu masih ingin berpisah? Apakah ada seseorang yang sempurna?” Batinku : “Memang, setiap aku merasa harus pergi darinya, aku selalu berakhir kembali padanya karena aku kira semua yang aku butuhkan ada padanya. “Tapi satu yang tidak kudapatkan. Kedamaian. Aku berusaha menoleransi semuanya selama ini, berusaha mencari kedamaian. Tetapi aku tidak menemukannya. “Sekarang aku lelah. Aku ingin damai, dan aku lebih merasakan k