Posts

Everywhere I Go

This is my favourite song from my favourite composer, Sally DeFord. The lyric tells us about my favourite story in the Bible, Israel's journey.  You can download the music score or mp3 in her website http://www.defordmusic.com/sheet-music/alphabetical-list/everywhere-i-go/ Here is the lyric. This is my journey, like Israel of old I travel through the wilderness so far away from home Though dangers surround me, though the night is long The Lord is my light, my beacon and guide My strength and my song Chorus: And I will be strong I will walk unafraid With the Lord as my companion every step along the way Then come what may, I’ll live with courage in my heart Because I know He is with me everywhere I go This is my journey, like Israel of old I need not wander lost, nor seek to find my way alone His presence before me is all that I require The Lord is my light, my beacon and guide My pillar of fire (Repeat Chorus) This is my journey, and nothing will I fear The Lord my God will sa...

Perasaan

Perasaan itu menipu. Hati-hati dengan hatimu. Sedikit merasa begini, sebentar merasa begitu. Kadang ia merasa rasa-rasa yang tidak perlu. Kadang ia tak berasa disaat orang lain merasa.  Pernahkah perasaan m enggelisahkanmu? Pernahkah perasaan menjauhkan harapanmu? Perasaan yang seperti itu tidaklah berperasaan. Perasaan yang tak perlu dirasakan.  Apa yang kamu rasakan belum tentu yang sebenarnya kamu inginkan. Dan apa yang kamu inginkan belum tentu apa yang kamu butuhkan. Tapi bisa jadi sebaliknya. Rasanya, cuma kamu yang tau rasanya.

Membaca Sejarah

Sejarah adalah kumpulan kisah yang mungkin terlupa. Dimana manusia berlagak dan menjadi pusat perhatian. Dimana mayapada adalah panggung yang diperebutkan.  Tapi sejarah tak akan lupa. Berapa banyak luka yang ditoreh. Mayapada menjadi saksi berapa banyak darah yang tergenang. Manusia saling bunuh. Manusia saling menyakiti. Demi kepentingan pribadi. Membaca sejarah, aku terheran. Mengapa Tuhan begitu sabar. Ribuan tahun yang Tuhan berikan sebagai kesempatan bertobat, yang ada hanyalah kejahatan yang semakin meningkat.  Pasti waktunya tidak lama lagi. Bumi akan berakhir. Sejarah memjadi bukti, ya, menjadi bukti. Bahwa manusia sudah tidak bisa lebih jahat lagi.

Gadis

Gadis itu berdiri di tepi pantai. Diam. Ombak mendayu-dayu, merayunya untuk bermain. Tapi wajah si Gadis bermimik serius. Tidak, tidak bermain sekarang.  Desauan Angin membisikkan kata menghibur. 'Hibur, hibur..' Tapi Gadis tidak terhibur. Ia menutup telinga. Ia berteriak, 'Aaaaah! Menyebalkaaaan!' Sang Angin kaget dibentak. Angin pun berdesau mundur. Tinggal Gadis sendiri bersama Sepi. Gadis memukuli dadanya. 'Keluar, keluar kau dari sini!' Katanya histeris sambil menangis. 'Keluar kau, kau menyiksaku, aku tak mau ditemanimu!' Maka si Sepi pun meninggalkan Gadis. Gadis kini sendiri bahkan Sepi pun tidak lagi menemani. Tapi Gadis masih terus memukuli dadanya, 'Benci, keluar kau, Benci, Benci, Benciii!!!" Tapi Benci belum juga keluar. Sampai malam Gadis masih berdiri di pinggir pantai sambil memukuli dadanya dan memanggil si Benci keluar dari hatinya. Nihil hasilnya.  Semoga besok si Benci sudah bosan bersarang di hati Gadis.

Si...

Siput. Selalu meringkuk malu dalam cangkang. Berjalan lamban dan linu lalu meringkuk lagi. Diam tanpa suara. Sibuk dengan cangkangnya tanpa memperhatikan aku yang gemas melihatmu. Menyebalkan, aku benci melihat lendirmu, gemas melihatmu terus menginduk. Tidak adakah yang bisa kau lakukan atau katakan selain mengurus cangkangmu sendiri? Ingin kutendang kau agar cangkangmu pecah berkeping-keping. Sehingga kau tak ada pilihan lagi untuk sembunyi. Tapi kasian nanti kau mati kalau tidak bersembunyi. Singa. Harusnya kau sabar mengendap-endap, sabar menggiring mangsamu ke dalam terkamanmu. Tapi kau terlalu tidak sabar. Mangsamu terlanjur mati berdiri. Kaku ketakutan. Membusuk terlalu cepat. Apakah kau terlalu lapar hingga terus merongrong mayat busuk itu? Sudahlah tinggalkan dia, dia sudah tidak enak, jangan dimakan, nanti kau sakit perut. Sigung. Untuk apa kau menebar bau, padahal tidak ada yang menyerangmu? Musuhmu sudah kabur, tidak ada lagi gunanya kau menyemprot senjatamu. Nanti kau keha...

Janji Picisan

Aku tidak siap untuk tugas besar jangka panjang berikutnya. Tugas untuk menunggu. Sudah trauma untuk menunggu lama dan ternyata gagal. Trauma dinina bobokan dengan  janji agar aku tertidur nyenyak dan lupa untuk menanyakan usahamu.  "Semua akan baik-baik saja" hanyalah janji picisan yang seperti ganja, hanya menenangkan sesaat dan membuat ketagihan. Ganja yang membuatku diam tenang tidak resah dan tetap menunggu dalam kebodohan. Itukah yang akan kau berikan lagi? Supaya aku mau menunggu sesuatu yang mungkin tidak akan pernah rampung? Bagaimana jika sekarang aku sudah ketagihan untuk diberi janji berikutnya? Apa pertanggung jawabanmu?

Susah mati

Adalah sebuah makhluk yang hidup. Kerjanya menggerogoti seperti bakteri. Hidup dalam bayangan gelap, bersembunyi saat terang, menunggu keadaan kembali gelap. Dia tidak bersuara, dan suka mengendap-endap. Ketika kamu lengah, mungkin kamu dihinggapinya. Makhluk itu menggerogoti senyummu dan menghisap semangatmu. Makhluk itu suka melubangi kewarasanmu dan senang tinggal didalam lubang lubang itu untuk membuat lubang yang lebih besar lagi.  Dan makhluk itu sulit dibasmi. Sekali-kali pergi tapi nanti datang lagi. Hati-hati, perhatikan diri. Kalau matamu mengeluarkan air yang terus menetes, mungkin dia sudah menghinggapimu. Kalau kamu merasa susah tidur, mungkin makhluk itu sudah beranak di dalammu. Hati-hati. Makhluk itu susah mati.