Gadis
Gadis itu berdiri di tepi pantai. Diam. Ombak mendayu-dayu, merayunya untuk bermain. Tapi wajah si Gadis bermimik serius. Tidak, tidak bermain sekarang.
Desauan Angin membisikkan kata menghibur. 'Hibur, hibur..' Tapi Gadis tidak terhibur. Ia menutup telinga. Ia berteriak, 'Aaaaah! Menyebalkaaaan!' Sang Angin kaget dibentak. Angin pun berdesau mundur. Tinggal Gadis sendiri bersama Sepi.
Gadis memukuli dadanya. 'Keluar, keluar kau dari sini!' Katanya histeris sambil menangis. 'Keluar kau, kau menyiksaku, aku tak mau ditemanimu!' Maka si Sepi pun meninggalkan Gadis. Gadis kini sendiri bahkan Sepi pun tidak lagi menemani.
Tapi Gadis masih terus memukuli dadanya, 'Benci, keluar kau, Benci, Benci, Benciii!!!" Tapi Benci belum juga keluar. Sampai malam Gadis masih berdiri di pinggir pantai sambil memukuli dadanya dan memanggil si Benci keluar dari hatinya. Nihil hasilnya.
Semoga besok si Benci sudah bosan bersarang di hati Gadis.
Comments
Post a Comment