Dasar penonton.
Problematika cinta yang terlihat seperti sinetron itu sebenarnya muncul karena sudut pandang orang ketiga, si penonton yang tidak tahu keseluruhan masalah tapi berlagak seperti Tuhan yang serba tahu hanya karena merasa sudah menonton semua scene nya. Belum tentu si tokoh utama melakukan sesuatu dengan motif seperti yang dipikirkan si penonton, kan? Sering kali penonton memang berkomentar lebih pintar dari pemain. Padahal ketika ia yg disuruh terjun di situasi serupa, belum tentu ia sepintar tuduhan-tuduhannya. Sayangnya manusia memang tendensinya lebih suka jadi komentator saja.
Comments
Post a Comment