KIAMAT?


Melihat semua kesia-siaan di dunia ini, akhirnya sampai di titik ini. Aku ingin cepat kiamat.

Mungkin banyak orang yang akan menentang kalimatku barusan:
“Enak aja, setelah jatuh bangun aku mengejarnya, masa’ baru jadian sehari udah kiamat?”
“Gue belon kawin wooooi!”
”Wisuda akhir bulan Oktober looooh.. kiamatnya ditunda dua minggu yah?”
“Kiamat? Oke, sebulan lagi yaa. Awal bulan saya gajian, foya-foya, baru deh saya siap kiamat”

Semua orang capek mengejar ambisinya masing-masing. Bahkan yang tidak lagi punya ambisi lebih memilih menjalankan rutinitasnya asalkan tidak kiamat.
 Belum siap. Belum bertobat. Tapi pingin masuk surga. Tapi jangan sekarang. Tunggu dulu sampai saya siap. Tunggu saya nikmati dulu keduniawian ini. Tunggu saya bahagiakan dulu orang di sekitar saya. Tunggu saya bisa membanggakan diri karena keberhasilan saya. Saya mau kok masuk surga, tapi TUNGGU DULU.

Di sisi lain orang yang merasa hidupnya susah, ingin cepat kiamat. Kalau perlu detik ini juga.
“Tuhan, aku gak sanggup menanggung malu, aku mau kiamat sekaranga jugaa!!! Kalo nggaaa, aku bunuh diri nih!!”
“Ah, belahan jiwaku baru saja meninggal.. aku tidak akan sanggup hidup lagi. Aku mau sekarang kiamat saja biar bisa bertemu dia..”
“Sudah capek aku hidup miskin..”

Kiamat mengakhiri segalanya. Kiamat adalah akhir segala susah bagi yang kesusahan. Kiamat adalah akhir segala kesenangan bagi yang hidup sejatera.
Tapi sudah benarkah alasan kita untuk menolak atau meminta kiamat? Bukankah itu egois, menginginkan atau menolak kiamat demi kepentingan pribadi?
Bagaimana jika kita mulai berpikir untuk orang lain?
Sebaiknya cepat kiamat sebelum dunia semakin jahat, mereka semakin jauh kedalam dosa, keserakahan, keangkuhan, persaingan, iri hati, kepelesiran…..
Sebaiknya jangan kiamat dulu, belum seluruh keluargaku kuajak bertobat. Belum kukabarkan kebaikan kepada mereka.
Seandainya kita sadar, waktunya sedikit lagi, kita akan berbenah diri. Kita akan memperhatikan kebutuhan rohani orang lain. Dan kita semakin menantikan akhir dari dunia yang penuh dosa ini…..



Comments

Popular posts from this blog

Everywhere I Go

Apa Kabar Teman?

Rut dan Naomi?