Lagi-lagi sang Nalar dan sang Batin
batinku : peperangan ini sudah berakhir. ini sesuatu yang ga kusangka. ternyata aku lebih bahagia dari yang kuharapkan. nalarku : jangan, seharusnya kamu jangan sebahagia ini. karena semakin kamu bahagia, ada yang semakin menderita. batinku : menderita karena apa? nalarku : menderita karena rasa bersalah mungkin? entahlah. batinku : tapi aneh, semakin aku tertawa bahagia, semakin aku menangis ketakutan nalarku : takut untuk semua yang sudah lalu? batinku : ya, aku takut. sangat takut. aku ingin bersembunyi, tapi di sisi lain aku rindu udara bebas. aku ingin berlindung, tapi aku tak punya tempat berlindung nalarku : aku pun menangis, kau tahu? aku menangisimu, dan aku menangisi diriku. aku menangis kenapa aku tidak dari dulu, dulu, dan dulu tersa...